1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
Pendidikan memegang peranan yang sangat signifikan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Revolusi industri 5.0 dalam pendidikan mengacu pada penggabungan teknologi maju dengan pendekatan imigrasitanjungpinang.com humanistik dalam sistem pendidikan. Berbeda dengan Revolusi Industri 4.0 yang menitikberatkan pada otomatisasi dan teknologi informasi, Revolusi Industri 5.0 mengembalikan fokus kepada manusia, personalisasi, dan kolaborasi antara manusia dan mesin.
Dalam konteks pendidikan pada era 5.0, penting untuk memberikan kontribusi maksimal dalam menciptakan SDM berkualitas. Tanpa hal tersebut, SDM Indonesia akan kesulitan bersaing dengan SDM dari negara lain. Dalam membentuk SDM yang berkualitas, para pendidik harus memiliki keterampilan yang memadai.
Pendidikan di era society 5.0 menuntut individu untuk menjadi lebih kreatif, inovatif, produktif, adaptif, dan kompetitif. Selain itu, pada abad ke-21 ini, penting untuk mencakup pendidikan tentang kecakapan hidup atau yang dikenal dengan istilah 4C, yang meliputi Creativity, Critical Thinking, Communication, dan Collaboration.
2. Pentingnya Peran dalam Kegiatan Pembelajaran
Di era society 5.0, sekolah dan pengajar berperan krusial. Pada era ini, pembelajaran tidak hanya terpusat pada satu sumber, seperti buku, tetapi tenaga pendidik harus siap untuk menerima informasi dari berbagai sumber lain, termasuk internet dan media sosial. Namun, mereka juga perlu dapat menyaring informasi yang diperoleh dari internet dan media sosial, mengingat banyaknya informasi yang tidak benar atau hoaks yang beredar di platform tersebut.
Peran lainnya adalah melakukan pembelajaran secara daring dengan menggunakan berbagai aplikasi. Beberapa aplikasi yang digunakan antara lain google classroom, google meet, zoom, dan sebagainya. Dengan demikian, tenaga pengajar dituntut untuk tidak gaptek dan harus mahir menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut dalam pembelajaran daring.
3. Mewujudkan Pendidikan Berkualitas
Diperlukan perubahan paradigma pendidikan dalam menyongsong era society 5.0. Para pendidik seharusnya meminimalkan peran mereka sebagai penyedia materi pembelajaran dan lebih berfungsi sebagai penginspirasi untuk mendorong kreativitas peserta didik. Dalam konteks ini, guru akan berperan sebagai tutor, fasilitator, penginspirasi, dan pembelajar, yang pada akhirnya akan menghadirkan konsep «Merdeka Belajar.»
Merdeka Belajar akan menciptakan pendidikan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia. Ini tidak hanya melibatkan peningkatan layanan pendidikan, tetapi juga pembenahan infrastruktur dan platform teknologi di sekolah. Infrastruktur dan teknologi yang memadai akan memudahkan sekolah dalam menyediakan pendidikan berkualitas.
4. Siswa Diharapkan Memiliki Kemampuan Literasi Dasar
Peran pendidikan di era society 5.0 juga mewajibkan siswa untuk memiliki kemampuan literasi dasar, yang terdiri dari enam aspek: literasi numerasi, sains, informasi, finansial, budaya, dan kewarganegaraan. Selain itu, siswa harus memiliki keterampilan lain seperti berpikir kritis, kreatif, bernalar, berkomunikasi, berkolaborasi, dan memecahkan masalah.
Yang paling penting adalah siswa harus memiliki karakter yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila, termasuk inisiatif, ketekunan, rasa ingin tahu, kemampuan beradaptasi, jiwa kepemimpinan, dan kepedulian terhadap sosial dan budaya.